Misteri Keanehan Gunung Merapi


Letusan Besar Merapi 2006
Pada kasus merapi, letusan ini cukup mengundang perhatian disebabkan letak merapi di pusat pulau jawa.(sumber gambar)

Tanda Letusan Merapi Semakin Terlihat HALUS ASLI LUAR NEGERI
Pada tahun 2006 lalu, letusan merapi membuat fokus perhatian yang besar dikarenakan sosok penunggu merapi membuat kontroversi dengan melawan perintah Raja, yakni : [S] 12:12 Sultan Perintahkan Juru Kunci Merapi Ikut Mengungsi, tetapi penunggu merapi tidak mau ikut mengungsi: [M] 12:47 Mbah Marijan Ngaku Dapat Wangsit: Merapi Tidak Berbahaya
Perintah Sultan yogyakarta merupakan langkah dari pantauan secara ilmiah akan terjadinya gunung merapi yang akan meletus, [ K] 15:25 Kalla Minta Separo Warga Lereng Merapi Radius 12 Km Dievakuasi, [G] 18:50 Gubernur Jateng: Tanda Letusan Merapi Makin Kelihatan, [G] 10:10 Guguran Lava Pijar Merapi 1 Km, Warga Dievakuasi Besar-besaran, [S] 10:25 Status Gunung Merapi Awas!, [E] 21:36 Evakuasi Total Warga Lereng Merapi Terus Berlangsung, [M] 09:07 Merapi Tunggu Letusan Besar,[G] 11:18 Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Terbesar, [M] 11:43 Merapi Terus-Menerus Keluarkan Awan Panas, [S] 19:28 SBY akan Bermalam Bersama Pengungsi Merapi, [S] 16:41 SBY Tidur di Tenda, Tapi Pakai Springbed, [S] 20:45 SBY: Salam Buat Mbah Marijan
Status Merapi Turun Menjadi Siaga 13-Juni-2006
Selasa, 13/06/2006,
[S] 18:07 Status Merapi Turun Jadi Siaga,
Bagus Kurniawan – detikcom, Yogyakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menurunkan status Merapi menjadi Siaga pada pukul 11.00 WIB, Selasa (13/6/2006).Sebelumnya, selama sebulan Merapi berstatus Awas…..[L] 11:45 Luncuran Wedhus Gembel Merapi Semakin Pendek
Sehari Setelah Status di Turunkan, Merapi Meletus Tiba-tiba, Rabu, 14/06/2006,
[R] 11:19 Ribuan Pengungsi Merapi Tinggalkan Barak,[ L] 15:33 Luncuran Awan Panas Panikkan Warga Lereng Merapi, A] 16:02 Awan Panas Merapi Dekati Pemukiman, Warga Diungsikan Lagi,[S] 16:46 Siaga Merapi Berumur Sehari, Sekarang Awas Lagi,
Bagus Kurniawan – detikcom Yogyakarta – Status Gunung Merapi kembali berubah dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Setelah kemarin dinyatakan berstatus Siaga, mulai pukul 15.00 WIB, status Gunung Merapi kembali menjadi Awas., Korban berada di bungker , Warga yang baru saja tiba dari pengungsian tadi pagi kembali panik dengan datanganya awan panas secara tiba-tiba dengan ukuran besar ini. Tim SAR sampai saat ini masih sibuk melakukan koordinasi. (jon)
Merapi Membawa Korban, Rabu, 14/06/2006,
[G] 17:04 Geolog: Aktivitas Merapi Memang Sangat Fluktuatif, [I] 17:20 Indonesia ‘Terikat’ Sabuk Gunung Berapi Aktif, [A] 17:22 Abu Merapi Mencurah Pekat, Jarak Pandang Hanya 1 Meter, [ P] 17:43 Pengungsi Merapi Balik ke Barak dengan Bungkusan Seadanya, [A] 17:47 Aktivitas Gunung Berapi Memang Unpredictable, [A] 18:29 Awan Panas Merapi Capai 6 Km Hingga Dusun Kalitengah, [L] 19:48 Listrik Mati, Evakuasi Warga Merapi Terhambat, [A] 20:31 Awan Panas Meluncur, Hutan di Lereng Merapi Terbakar, [A] 20:46 Awan Panas Merapi Bergulung-gulung dan Bergemuruh, [R] 20:47 Rumah Mbah Marijan Nyaris Dihantam Lahar Panas Merapi, [M] 21:15 Mbah Marijan Bertahan di Kinahrejo, Dikawal 15 Orang, [ D] 21:57 Dikepung Lahar Panas, 2 Orang Terjebak di Bunker Kaliadem

Merapi Meletus dengan Luncuran Awan Panas, Kamis, 15/06/2006
[M] 06:06 Merapi Masih Luncurkan Awan Panas, [T] 06:34 Terjebak di Bunker Kaliadem, 2 Orang Belum Berhasil Dievakuasi, [ A] 06:46 Awan Panas Skala Besar Meluncur Setiap Setengah Jam, [A]
09:39 Alat Berat Evakuasi 3 Warga yang Terjebak di Bunker Merapi, [K] 09:54 Kaliadem dan Bebeng Porak – poranda Diterjang Lahar Panas, [L] 10:30 Lahar Membara Sulitkan Evakuasi Warga Kaliadem, [ A] 11:46 Awan Panas Berukuran Besar Meluncur 4,5 Km ke Kali Gendol, [B] 12:05 BPPTK Harus Hati-hati Putuskan Status Merapi, [S] 12:06 Status Merapi Meleset, DPR Minta BPPTK Dibekali Alat Canggih,
09:39 Alat Berat Evakuasi 3 Warga yang Terjebak di Bunker Merapi, [K] 09:54 Kaliadem dan Bebeng Porak – poranda Diterjang Lahar Panas, [L] 10:30 Lahar Membara Sulitkan Evakuasi Warga Kaliadem, [ A] 11:46 Awan Panas Berukuran Besar Meluncur 4,5 Km ke Kali Gendol, [B] 12:05 BPPTK Harus Hati-hati Putuskan Status Merapi, [S] 12:06 Status Merapi Meleset, DPR Minta BPPTK Dibekali Alat Canggih,
Jakarta – Ramalan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) soal Gunung Merapi yang meleset disesali anggota DPR. BPPTK harusnya lebih jeli dalam menjalankan tugas. Dengan demikian, BPPTK bisa menginformasikan hasil penelitiannya dengan benar dan tidak mengeluarkan pengumuman yang salah.“Sebelum dilakukan pengumuman harus diteliti lebih detil. Namun karena keterbatasan peralatan teknologi bisa dipahami,” kata anggota FPKS Wahyudin Munawir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6/2006). Wahyudin menambahkan, BPPTK juga harus meningkatkan tenaga ahli dan menambah teknologinya dengan peralatan canggih untuk meneliti gerakan dan gejala-gejala kegunungapian di Indonesia. Sehingga setiap terjadi ancaman bisa diprediksi secara detil dan baik. “Pemerintah harus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menambah tenaga ahli dan teknologi, dan kemampuan masyarakatnya,” kata dia. Wakil Ketua Komisi VII Sony Keraf menilai, apa yang disampaikan BPPTK dengan menurunkan status Merapi dari Awas ke Siaga diyakini sudah melalui proses penelitian yang mendalam. Namun jika ternyata terjadi hal lain di luar prediksi, itu dinilai di luar kemampuan BPPTK. “Saya kira yang mereka sampaikan sudah melalui pengkajian ilmiah, tapi kalau kejadiannya lain, berarti ada faktor lain.Kita tidak mampu mengatasinya,” kata Keraf. Karena itu ia menyarankan agar pemerintah mengkoordinasikan seluruh lembaga penelitian di bawah Kementerian Ristek. Ini penting untuk efisiensi anggaran dan pencapaian target.
Evakuasi Korban Letusan Merapi, Kamis, 15/06/2006
[E] 14:00 Evakuasi Warga Terjebak, 2 Backhoe Keruk Bunker Kaliadem, [A] 15:04 Awan Panas Besar Meluncur ke Kali Gendol, Tim SAR Kaliadem Panik, [E] 15:27 Evakuasi 2 Orang Terjebak dalam Bunker Kaliadem Dihentikan Sementara, [ L] 17:09 Lahar di Kaliadem Panas, Sepatu Anggota Tim SAR Meleleh, [M] 17:27 Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Besar, Relawan Berlarian, [2] 18:31 2 Orang Terjebak di Bungker Kaliadem Diduga Tewas,
Suasana evakuasi, tehadap jenazah dua relawan yang tewas di dalam bunker persembunyian Gunung Merapi, Kaliadem, (16/6). Dua orang relawan yang tewas karena tak sanggup menahan suhu panas di dalam bunker evakuasi dari semburan lava Gunung Merapi tersebut membuktikan bahwa bunker yang dijadikan alternatif tempat upaya penyelamatan diri bila terjadi letusan, tidak mampu menahan suhu panas yang terdapat di luar bunker. REUTERS,
Kendaraan Alat Berat di Kerahkan Jumat, 16/06/2006
Kendaraan alat berat membongkar bungker yang tertutup timbunan material vulkanik Gunung Merapi. (Metro TV), Metrotvnews.com, Sleman: Dua relawan yang terjebak di bungker di Kaliadem, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (16/6), berhasil ditemukan Tim SAR Dandim Sleman 0732 dalam keadaan tewas. Keduanya masing-masing bernama Sudarwanto alias Kenteng dan Warjono. Kenteng ditemukan dalam keadaan masih berpakaian lengkap. Namun, tubuhnya melepuh seperti terbakar.
Menurut Ketua Tim Evakuasi Dandim Sleman 0732, Letnan Kolonel Infanteri Mursal, Kenteng ditemukan setelah pintu kedua bunker dapat dibuka dalam posisi terlentang. Sedangkan Warjono ditemukan di dalam bak mandi yang suhu airnya masih panas. Kedua relawan terjebak dalam bunker Kaliadem sejak Rabu silam. Mereka terjebak ketika Gunung Merapi meluncurkan awan panas besar berjarak tujuh kilometer yang mengarah ke sektor selatan. Warjono adalah warga Kecamatan Cangkringan. Sedangkan, Sudarwanto adalah relawan Artha Graha yang membantu evakuasi warga ke tempat pengungsian menyusul luncuran awan panas.Upaya evakuasi kedua korban tersebut sempat dihentikan, Kamis kemarin. Pasalnya, bunker tertutup timbunan material vulkanik berupa batu-batuan besar, pasir dan debu. Hingga kemarin, panas material vulkanik masih mencapai 200 derajat Celcius sehingga evakuasi baru dilanjutkan Jumat pagi ini.(*/BEY),
[A] 06:14 Awan Panas Merapi Muncul Lagi, [K] 08:23 Kedua Relawan di Bungker Kaliadem Ditemukan Tewas, [B] 08:58 Bungker Kaliadem Salah Desain, [S] 11:42 ‘Selamat Datang di Wisata Bebeng’ Hilang Tersapu Material Merapi
Muncul Awan Panas Lagi, Sabtu, 17/06/2006
[M] 12:01 Merapi Luncurkan 7 Kali Awan Panas & 49 Kali Lava Pijar, [L] 10:25 Luncuran Awan Panas Merapi Meningkat Lagi Merapi Turun Status menjadi Siaga Rabu, 12/07/2006 15:45 WIB, Status Merapi Turun Jadi Siaga, Merapi diturunkan statusnya dari AWAS ke SIAGA (level III)
Miniatur ‘Kiamat’ Letusan Merapi Terjadi pada 26-oktober-2010

Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II - Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool sebagai gitaris merangkap vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan Jerinx sebagai drummer.
Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir tahun 1995, SID terpengaruh gaya musik dari band-band asing seperti Green Daydan NOFX. Di kemudian hari, inspirasi musikal SID bergeser ke genre Punk 'n Roll à la grup musik Supersuckers, Living Enddan Social Distortion.
Penggemar Superman Is Dead disebut Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi yang perempuan.untuk memori bagi yang memiliki pemikiran (baca Inilah Bukti Kiamat Sudah Dekat)
Captain Jack adalah grup musik rock alternatif asal Yogyakarta. Band ini dibentuk di Yogyakarta pada tanggal 4 Desember 1999. Mereka awalnya berasal dari Kota Pontianak dan pindah ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan. Anggota band ini terdiri dari lima orang, yaitu Momo (vokal, gitar), Zuhdil (gitar), Novan (bass), Ismeth (keyboard, synth), dan Andi Babon (drum). Captain Jack memiliki genre musik yang memadukan rock alternatif, heavy metal, punk, dan elektronika.
Captain Jack telah merilis empat album rekaman yang dimulai dengan Unmindless (EP) (2004), Somethink About (2005), The Fall of Concept (EP) (2008), dan #4thCJAlb (2012).
Daftar isi
[sembunyikan]Biografi[sunting | sunting sumber]
Perjalanan Karier[sunting | sunting sumber]
Lewat lagu “Sempurna”, band ini sempat merajai track tangga lagu radio-radio di Kota Yogyakarta, Pontianak dan beberapa kota lainnya. Lagu tersebut diambil dari album kedua Captain Jack “Somethink About” yang dirilis di bawah bendera Universal Music Indonesia.
Nuansa lagu yang segar, dengan beat-beat yang catchy dalam baluran nuansa rock yang kental ala Captain Jack membuat musik Captain Jack lebih berwarna. Tema-tema yang diangkat Captain Jack berada pada jalur “perlawanan” yang menjadi ciri khas Captain Jack. Dengan lirik-lirik pedas seputar pergolakan batin yang marah pada keadaan yang ada.
Album Self Titled (2012)[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 2012 Captain Jack kembali merelease album terbaru mereka dan dipilihlah single "Kupu Kupu Baja", sebagai pengantar untuk album ke 4 mereka lalu disusul dengan single "Tak Ada yang Datang" di bulan Maret 2013.
Pada tanggal 12 oktober 2012 Captain Jack merilis album ke 4 mereka. Sebagai simbol release album ini, Captain Jack melakukan direct selling di tanggal 12 - 14 Oktober 2012 di 3 kota (Jogja, Solo, Semarang). Untuk album terbaru ini Captain Jack bekerjasama dengan Mahakarya inc sebagai label yg menaungi mereka. Dan tidak menutup kemungkinan, konsep direct selling ini akan dibawa ke kota lain.
Tidak hanya melakukan aksi direct selling, tetapi di album ke 4 ini Captain Jack menyelipkan kampanye positif sebagai salah satu langkah sederhana untuk berubah atau mengubah sesuatu. Salah satunya adalah kampanye tentang perempuan indonesia yang susah untuk menjadi sesuatu yang lebih karena adanya budaya “patriarki” di masyarakat sekarang ini. Selain itu lagu-lagu mereka juga menentang perburuhan yang sekarang menjurus ke perbudakan dan tentang penolakan terhadap narkoba dan minuman beralkohol.
Personel band[sunting | sunting sumber]
- Personel
- Momo – lead vokal, gitar
- Zuhdil – gitar
- Novan – bass, backing vokal, scream
- Surya Ismeth - keyboard, synthesizer, backing vokal
- Andi Babon - drum, perkusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar